Sebelum
memulai mengerjakan lineart, perlu diketahui bahwa mengerjakan lineart itu
membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Juga seringnya latihan yang membuat kita
lebih mahir. Ingat, practice make perfect. Jika sejak awal kita tidak memiliki
kesabaran yang cukup, bisa-bisa kita emosi di tengah jalan dan project yang
kita kerjakan jadi terhambat. Ini juga berlaku untuk semua vector tracing yang
kita kerjakan. Perlu diketahui juga jika sedang belajar, gunakanlah foto dengan
resolusi yang lumayan tinggi agar lebih memudahkan kita dalam melakukan
tracing. dalam tutorial kali ini, saya akan menjelaskan secara singkat bagaimana membuat foto seperti ini.
Nah mari kita
mulai. Pertama, siapkan dulu foto yang beresolusi tinggi. Dalam hal ini, saya
siapkan foto Scarlett Johanson. Bukan hanya karena resolusinya tinggi, tapi juga
karena dia cantik. Jadi kita ga akan bosan untuk melakukan tracing. Hehehe ^^
Buka fotonya di program kesayangan kita, Adobe Photoshop.
Pertama-tama kita trace bagian rambutnya. Zoom in menggunakan zoom tool seperti
ini.
Jika sudah, mulailah melakukan trace pada bagian rambut. Seperti berikut.
Lanjutkan hingga seluruh bagian rambut. Yah, kayak gini lah.
Apabila hasil trace tadi kita highlight, hasilnya seperti berikut ini
Buat layer baru. Kemudian pilih path selection tool. Klik
kanan pada kanvas dan pilih fill path. Karena ini lineart, dan yang kita
butuhkan hanya dua warna, hitam dan putih, maka kita isi hasil trace tadi
dengan menggunakan warna hitam seperti berikut.
Kelihatan lucu ya? Orang yang berambut pirang tiba-tiba
diubah menjadi berambut hitam? Tapi tunggu dulu, kita selesaikan dulu. Sekarang
hapus path hasil trace rambut. Lakukan trace pada bagian lain. Kali ini kita
trace garis wajah.
Untuk garis wajah, kita tidak akan menggunakan fill path,
jadi tidak perlu untuk mengikuti seluruh kontur wajah. Karena hanya garis yang
akan kita buat. Dan untuk membuatnya, kita gunakan perpaduan antara pen tool
dan brush tool. Jangan dulu hapus path yang baru saja kita buat. Sekarang buka
brush tool. Tekan F5 untuk memunculkan panel brush. Pilih basic brushes dan
gunakan brush berdiameter 4, spacing 1% dan hardness 100%.
Sekarang pindah ke pengaturah shape dynamics. Pada kolom size
jitter isi dengan 60% control : pen pressure dan minimum diameter 45%.
Note :
bermainlah dengan nilai minimum diameter dan jitter untuk menentukan besarnya
garis yang akan dibuat.
Sekarang kembali gunakan path selection tool dan klik kanan
pada area kanvas. Pilih stroke path dan pilih brush. Centang pada simulate
pressure lalu klik OK dan sekarang hapus path.
Jika kita hilangkan layer backgroundnya, setidaknya seperti ini
Sekarang kita
tambahkan beberapa detail wajah dengan menggunakan trik yang sama.
Note : apabila brush terlihat terlalu lebar,
perkecil diameternya.
Lalu untuk
mata, gunakan trik yang sama saat menggambar rambut tadi.
Fill path yang
sudah dijadikan trace.
Lakukan juga
untuk mata kanannya.
Lakukan juga trik yang sama untuk alis, mulut, detail telinga dan lubang
hidung.
Sekarang
tambahkan detail pada badan. Nah, di sini kita harus berimprovisasi. Buat garis
yang lebih tebal untuk membedakan setiap konturnya. Gunakan brush yang
berdiameter lebih besar untuk garis badan dan gunakan brush yang berdiameter
lebih kecil untuk garis-garis detail.
Lanjutkan
membuat semua garis detail hingga terbentuk gambar seperti ini.
Sekarang,
highlight/pilih layer background dan tekan ctrl+delete. Hasilnya akan seperti
berikut ini
Note : Kadang, kita tidak bisa
terus menerus menggunakan brush untuk menentukan bentuk/kontur detail. Beberapa
bagian perlu untuk di buat shape-nya sendiri.
Saatnya
penyelesaian. Merge layer dengan menekan ctrl+shift+E atau cukup ctrl+E bila
hanya menggunakan dua layer seperti diatas. Tambahkan beberapa sentuhan akhir
seperti text atau watermark-mu sendiri. Dan voila, jadilah lineArt dengan
caramu sendiri.
Kesimpulan
: dalam membuat lineArt, diperlukan ketelitian dan kesabaran agar hasil
tercapai dengan sempurna. Setiap detailnya dapat dikerjakan dengan menggunakan
perpaduan brush tool dan pen tool. Namun ada juga yang memerlukan ketrampilan
tracing menggunakan pen tool. Pada setiap detail, dibutuhkan penyesuaian
terhadap brush preset sehingga didapat hasil seperti yang diinginkan. Overall,
semua tergantung seperti apa kita melakukan tracing. Semakin banyak berlatih,
semakin baik hasil yang kita dapat. Selamat mencoba, semoga tutorial ini
bermanfaat ^^
Jangan lupa
like Purwarupa Manusia vector Factory
Purwarupa
Manusia
silakan buat yang mau download file pdf klik di sini
thanks
BalasHapus